Posts

Showing posts from September, 2017

Prinsip dalam Mengikat Material Baja - Rigging

Image
Pengikatan  & Metode Pengangkatan yang aman LOAD FACTORS GENERAL Load factors yang digunakan untuk setiap jenis pengikatan seperti gambar dibawah CATATAN: Jika diketahui berat beban maka (:) dibagi dengan dengan semua factors  Jika diketahui Sling W.L.L. maka (X) dikalikan dengan semua factors LOAD FACTORS Pengurangan kekuatan karena Faktor REEVE (Chocker Hitch)  F.S.W.R , Webb & Round Synthetic & G-80 Chain Slings PRAKTEK MENGIKAT Dalam praktek mengikat ini, terdapat 5 prinsip dalam menentukan proses mengikat dan beban yang mampu diangkat oleh sling, berikut ini saya jabarkan satu persatu. 1. Prinsip Pengangkatan dengan satu Sling Jika 1 Ton batas maksimum sling digunakan untuk mengangkat beban secara langsung. Maka maksimum beban harus 1 ton Factor = 1 x WLL = Max Load 2. Prinsip pengangkatan dengan dua sling Jika 2 Ton WLL digunakan untuk mengangkat beban secara langsung maksimum beban harus dua kali dari WLL sling F

Perhitungan Dasar Berat Material

Image
PERHITUNGAN DASAR BEBAN BERAT / MASSA DETERMINATIONS GUNAKAN PERHITUNGAN BERIKUT UNTUK PERHITUNGAN LAPANGAN (Berat Jenis M³ ) : §    BESI – 7840 kg per/M³ (7.84 t/m 3 ); §    BETON – 2400 kg per/M³ (2.4 t/m 3 ); §    AIR – 1000 kg per/M³ (1.0 t/m 3 ); §    AIR LAUT– 1025 kg per/M³ (1.025 t/m 3 ); §    KAYU KERAS – 1100 kg per/M³ (1.1 t/m 3 ). MENILAI BEBAN PERHITUNGAN BERAT Perhitungan berat dari beban  Contoh  – Perhitungan massa dari  Balok  Baja Volume      = L x B x W                    Massa jenis baja  =7840 kg/m 3                                 = 2.0 x 0.2 x 0.2                     =  0.08 m3 Maka , Massa      = Volume x Massa Jenis                              = 0.08 x 7840                              = 627.2 kg (or 0.63 T) Perhitungan berat beban §   Contoh – Menghitung berat round bar padat Volume      = ∏ R2 x L                                 = 3.14 x (0.2 x 0.2) x 1.5                    =  0

PERHITUNGAN DISTRIBUSI BEBAN MULTI – CRANE LIFTS part 2

Image
PENEMPATAN TITIK ANGKAT Berikut ini adalah contoh perhitungan distribusi beban menggunakan 2 titik angkat - Peralatan pengangkatannya kita gunakan 2 Buah Crane Perhatikan gambar dibawah ini: §   Pada pengangkatan suatu barang bulat dengan 30ton dengan dua crane. Dimanakah penempatan sling (titik angkat) yang benar sesuai kapasitas crane masing masing? Diketahui: 26T Crane 12 T Crane Berat muatan = 30 T Panjang muatan= 22m Tidak diketahui: Posisi penempatan sling sesuai kapasitas DUA TITIK ANGKAT YANG BERBEDA §    Step 1 – Jumlahkan kapacitas dari dua crane        = 26 T + 12 T        = 38T               Step 2 – Dengan mengetahui panjang beban, cari berat per setiap meter        = 22m length/ 38T (lifting capacity available)        = 0.5789 m/T               Maksudnya?               Perhitungan beban dengan dua titik angkat : §   Step 3 – Cari jumlah berat yang akan di angkat masing masing crane      = Crane A 26 T x 0.57

PERHITUNGAN DISTRIBUSI BEBAN MULTI – CRANE LIFTS

Image
PERHITUNGAN DISTRIBUSI BEBAN MULTI – CRANE LIFTS Berikut ini adalah contoh perhitungan distribusi beban menggunakan 2 titik angkat - Peralatan pengangkatannya kita gunakan 2 Buah Crane Perhatikan gambar dibawah ini: Diketahui: 8m Equalising Beam Berat of Equalising Beam = 1 T Column to be lifted = 19 T Capacity of Crane A = 16T Tidak diketahui: Kebutuhan Capasitas dari Crane B Sling position on Equalising Beam     Perhitungan beban dengan dua titik angkat : §   Step 1 – Hitung jumlah beban yang akan di angkat      = Beban+ Berat dari Equalising Beam      = 19 + 1      = 20 T §   Step 2 – Tambahkan safety factor of 20% to load (dua rane)      = 1.2 x 20      = 24 T §   Step 3 – Bagi jumlah dengan capasitas Crane A      = 16 / 24      = 0.66 §   Step 4 – Kalikan jumlah dengan panjang equalising beam      = 0.66 x 8m      = 5.28 m (Pembulatan amabil yang lebih aman)      = 5m (karena menghitung kapacitas) Perhitungan b

Cara Menentukan Design Sambungan Las

Image
1.2.1. Pertimbangan dalam Membuat Disain Sambungan Disain sambungan yang tepat sangat penting sekali, karena akan mempengaruhi cara mempersiapkan sambungan, urutan pengelasan, efisiensi sambungan, dan produktivitas. Setiap pekerjaan harus dievaluasi berkaitan dengan proses pengelasan, posisi, kemudahan menjangkau dan inspeksi, kontrol terhadap distorsi dan syarat-syarat disain untuk menentukan detail sambungan yang tepat. Hasil paling baik hanya akan diperoleh apabila sambungan telah dipersiapkan secara sempurna dan kelurusannya sudah tepat. Cara membaca gambar detail untuk pengelasan Pada umumnya benda-benda yang dilas adalah wadah tempat penyimpanan cairan berbahaya (misalnya pressure vessel, tangki dan pipa) atau pengelasan sambungan-sambungan kritis pada struktur anjungan lepas pantai. Pada aplikasi ini, penting diketahui bahwa logam las memiliki kekuatan dan ketangguhan yang handal, dan juga bebas dari discontinuity dan crevices dimana zat-zat korosif bisa berku